Rabu, 10 Desember 2014

Budidaya Ulat Hongkong

Informasi Segala Budidaya - Untuk pecinta ISB, pada kali ini akan saya bagikan kepada anda semua mengenai Cara Budidaya Ulat Hongkong. Kenapa orang banyak melirik Budidaya Binatang yang satu ini? Karena permintaan pasar yang sangat banyak sejak dulu, dan selalu semakin meningkat, akhirnya para peternak ulat di Indonesia kebanjiran pesanan.

Hal tersebut di atas juga mendorong atau memotivasi orang untuk terjun di Usaha Budidaya Ulat Hongkong ini. Permintaan tersebut bisa melonjak karena sekarang banyak orang berbisnis ikan hias dan burung. Pakan yang sangat cocok untuk burung dan ikan hias ya Ulat Hongkong ini. Selain itu dari dulu digunakan sebagai umpan memancing ikan oleh para pemancing.


Cara Budidaya Ulat Hongkong

Cara Budidaya Ulat Hongkong

Sedangkan Ulat Hongkong ternyata memiliki klasifikasi dan antara lain seperti di bawah ini :
  • Kingdom : Animalia
  • Phylum : Arthropoda
  • Class : Insekta
  • Order : Coleoptera
  • Suborder : Polyphaga
  • Family : Tenebrionidae
  • Genus : Tenebrio
  • Spesies : Tenebrio molitor
Didalam Budidaya Ulat Hongkong ini yang perlu diperhatikan adalah makanannya. Dan yang cocok untuk makanan Ulat Hongkong seperti arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan dan valin ( 10 asam amino esensial ), sejumlah vitamin B, sterol, beberapa turunan asam nukleat dan beberapa mineral. Selain itu bisa memakai pollard atau merupakan hasil ikutan dari penggilingan gandum yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai pakan alternative pengganti jagung.

Ada lagi itu bekatul halus atau dedak yang mengandung banyak karbohidrat cukup tinggi, kemudian Ampas tahu, ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm,Mn 30-100 ppm, Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari  50 ppm. Pada ulat berusia 1 bulan belum diberi makan sedangkan pada usia 1,5-2 bulan diberi makan berupa campuran ampas tahu dan bekatul.

Ketika ulat hongkong sudah berubah menjadi serangga atau kepik diberi makan labu siam setiap 3 hari sekali. Sedikit pengetahuan saja bahwa Kumbang Ulat Hongkong mempunyai siklus hidup yang terdiri dari empat tahap yaitu telur, larva, pupa, dan serangga dewasa atau yang dikenal dengan metamorphosis sempurna.

Telur : berbentuk oval, berukuran panjang 1 mm dan sangat sulit dilihat. Kebanyakan telur serangga diletakkan dalam satu situasi dimana mereka memberikan sejumlah perlindungan sehingga pada waktu menetas akan mempunyai kondisi yang cocok bagi perkembangannya. kumbang betina meletakkan telur satu-satu atau dibungkus dengan substansi yang dapat mengeras menjadi masa telur atau di dalam suatu kantong yang dikenal sebagai oteka.

Larva: Bentuk larva kumbang sangat bervariasi, namun pada umumnya mempunyai kepala yang mudah dibedakkan dari toraks. Larva merupakan bentuk siklus hidup kedua dan mempunyai 13-15 segnmen berwarna coklat kekuning-kuningan pada bagian tubuh.

Pupa: Pupa merupakan tahapan siklus hidup ulat hongkong yang tidak makan dan tidak minum,  berwarna kuning dan mirip mumi kumbang dewasa. Pupa T.molitor L. ini dapat mencapai panjang sekitar 15 mm, lebar 5 mm dan berwarna putih ketika pertama kali terbentuk kemudian berubah menjadi berwarna  coklat kekuningan).

Serangga dewasa: setelah pupa berumur sekitar 7 hari, kulit pupa pecah dan keluar kumbang. Pada saat baru keluar kumbang. Pada saat baru keluar dari pupa, tubuh kumbang masih lunak dan pucat, sering disebut sebagai “teneral’.  kumbang ulat hongkong dewasa berwarna coklat gelap denagn panjang mulai dari 17 sampai 25 mm. Kumbang betina yang telah dewasa akan bertelur.

Itu tadi sedikit artikel dari Informasi Segala Budidaya mengenai Cara Budidaya Ulat Hongkong yang sudah dijabarkan di atas. Siapa tahu bisa berguna sebagai panduan anda dalam Budidaya Ulat Hongkong. Semoga bermanfaat juga pastinya untuk anda. Saya rasa cukup sampai di sini dulu ya para pecinta ISB. Sekian dan terima kasih.

1 komentar: